Welcome my Readers :)
I hope you like my Blog.
I'll make you go into my story so enjoy :D

Sabtu, 19 Desember 2009

Elf's part 2

nih aku kasih part 2nya baca ya :)
tapi maaf banget kalo banyak salah ketik. maklum ya...
udah deh langsung ajah enjoy XD


Bab 2
Aku terbangun ketika cahaya matahari memasuki kamarku melalui jendela. Tanganku menutupi silaunya matahari.. Aku bergegas ke kamr mandi untuk membersihkan diriku. Aku bersiap-siap. Aku mengambil tank top hitamku dengan jins biru tuaku. Aku memakainya. Melihat ke arah cermin apakah pakaianku cocok?
Aku meneliti diriku dari atas hingga bawah. Yep ini sempurna ujarku dalam hati. Aku turun ke bawah untuk sarapan. Aku mengambil roti panggang yang Mom buatkan untukku dan meneguk habis tehku.
“Mom aku berangkat dulu.” seruku seraya menuju meja mengambil kunci mobilku.
“berhati-hatilah Ell, jangan mengebut dan jangan lupa bawa bekalmu.” Balas Mom.
“Mom,aku bukan anak kecil lagi aku sudah 17 tahun ingat? Aku tidak perlu membawa bekalku.” Ujarku sedikit jengkel.
“Tenanglah Ell, aku hanya bercanda. Cepat berangkat.” Seru Mom. Aku pun keluar dari rumah dan mengendarai Lotusku. Aku senang karena mobil ini dapat melaju dengan cepat. Benar-benar mobil yang kusukai. Aku sangat berterimakasih dengan Dad.
Sesampainya di sekolah saat aku keluar dari mobil. Julia memanngilku.
“Elle!” Teriaknya. Aku menoleh. Kulihat ia melambaikan tangannya memberikan isyarat untuk datang. Tanpa pikir panjang aku langsung mngunci mobil dan mendekatinya.
“Ada apa?” Tanyaku bingung.
“Akan ku kenalkan kau dengan teman-temanku.” Ujarnya. Aku melihat ada 3 orang laki-laki dan 1 orang perempuan sedang memperhatikanku. Aku memperhatikan dengan seksama semua wajah mereka.
“Hey! Ayo kemari.” Julia menarikku ke teman-temannya. Aku mengikuti langkahnya.
“Kenalkan ini Kathie Morilia.” Jelas Julia sambil menunjuk seorang wanita berkulit putih cantik berambut cokelat dengan mata cokelatnay yang mirip cokelat tanah. Aku terdiam sambil mengamatinya.
“Kalau pria berambut hitam itu namanya Jack Trout, dan yang berambut pirang itu namanya Mathew Widsor dan satu lagi adalah Patrick Newman.” Aku memperhatikan satu-satu dan menghafal namanya sebisa mungkin. Aku terdiam cukuplama, sampai Julia menyikutku.
“Aduh.. oh sorry namaku Elle Perry.” Kataku mengulurkan tangan, dan mereka menyambut tanganku satu persatu.
Tiba-tiba aku teringat bahwa kelas biologiku akan segera di mulai.
“Ah sorry tapi sepertinya aku harus masuk kelas biologiku.” Ujarku cepat dan langsung pergi meninggalkan mereka. Aku begitu terburu-buru sehingga menabrak seseorang.
“Oh. Sorry aku tidak melihatmu.” Ujarku dan saat aku menengok ke atas aku melihat wajah yang familier. Kulitnya putih dan matnya yang biru dan rambutnya yang pirang, sungguh sangat familier. Conor pekikku dalam hati. Aku terdiam lama. Mengingat masa-masaku dulu di Miami bersama Conor. Aku ingat kami sering brmain di pantai bersama.
“Conor?” tanyaku memastikan apakah orang ini benar Conorku.
“ya?! Sorry apakah aku mengenalmu?” Tanyanya.
“Conor ini aku Elle. Kau ingat?!” Ujarku
“Elle?! Apa kau benar Elle?” Tnya Conor antusias.
“Tentu saja bodoh. Ini aku. Siapa lagi yang memakai kalung ini selain aku.” Ujarku sambil memperlihatkan kalung berbandul anjing laut yang terbuat dari kayu.
“Elle aku kangen sekali padamu.” Kata Conor sambil memelukku. Aku membalas pelukannya.
“Apa yang kaulakukan di sini Con?” Tanyaku setelah kami berpelukan.
“Aku memang tinggal di Seattle sekarang.” Jelasnya. “Ayahku pindah kerja ke sini, jadi kami sekeluarga pindah” Lanjutnya.
“Oh. Senang dapat bertemu denganmu Con.” Ujarku. Aku melihat jam”Oh tidak Mrs.Floe pasti marah padaku, aku telat masuk kelas biologiku” Lanjutku. Aku pun berlari, tapi tangan Conor mencegatku.
“Kita memang sudah terlambat dari awal, Ell. Bagaimana kalau kita pergi keluar saja, bolos satu hari tak apa kan? Aku ingin berbincang-bincang denganmu” Kata Conor.
“Tapi…” kataku lirih
“Tak ada tapi-tapian, Ell. Bagaimana kalau sekaleng Coke.” PancingConor. Aku pura-pura berpikir. Aku sudah tau jawabanku dari awal Ya, aku ikut, Con tapi aku ingin membuat Conor penasaran. Conor menunggu.
“Bagaimana, Ell?” Tanyanya penasaran.
“Hmm… Baiklah Con, aku ikut.” Ujarku dengan senyum merekah di wajahku.
“Oh kau memang sangat menyebalkan, Ell.” Puji Conor.
“Ya itulah aku.” Jawabku.
Kami Berjalan-jalan di pantai Alki. Kami saling bercerita satu sama lain tentang pengalaman kami. Conor bercerita bahwa ia sudah 1 tahun lebih berada di Seatlle.aku mendengarkan dengan seksama seluruh ceritanya sambil membayangkan aku juga berada di sana. Kami berdua bermain-main sampai-sampai baju kami basah kuyup. Padahal pada awalnya kami hanya berjalan di pinggir air sampai tiba-tiba, Conor memelukku dan menjatuhkanku ke air. Dan aku tergoda untuk membalasnya. Kudorong badannya sekuat tenaga sehinnga Conor terjatuh ke air dan basah kuyup sepertiku. Setelah itu Conor menunjukan kehebatan berselancarnya padaku. Dia kelihatan sangat hebat. Tanpa sadar hari berlalu dengan cepat, sekarang sudah senja.
“Con, aku harus pulang. Mom pasti lapar, karena malam ini giliranku yang memasak” Ujarku.
“Apa kau ingin aku antar?” Tanya Conor.
“Tidak Con. Aku akan baik-baik saja. Lagipula Lotusku cukup cepat kok” Jawabku
“Baiklah Ell. Sampai bertemu besok di sekolah” Kata Conor.
“Yep. Bye Con” Aku menuju ke dalam mobil menyalakan mobilku dan melaju dengan cepat.
Aku sampai di rumah tepat waktu. Aku berjalan ke lantai atas mengganti bajuku yang basah dengan air laut, dan menaruhnya di mesin cuci. Aku menuruni tangga dan menuju ke dapur. Aku membuka kulkas mengeluarkan bahan-bahan dan mulai membuat Mostaccioli Bolognese kesukaan Mom. Tanganku dengan cekatan membuat Mostaccioli Bolongase untuk satu porsi besar. Aku mendengar suara mobil Reina dating, aku harus memasak secepat mungkin.
“Elle, aku lapar apakah kau sudah selesai memasak?” Tanya Reina begitu masuk ke dalam.
“Sebentar lagi Mom. Kau harus bersabar.”Ujarku sambil mematikan oven.
“Baiklah” Jawab Reina. Aku menghidangkan makan malam di atas meja makan. Kami berdua makan bersama.
“Mom, taukah kau tadi ake bertemu dengan Conor” Kataku membuka topic pembicaraan.
“Conor? Conor Pensive?” Tanya Mom.
“Yep” Jawabku singkat.
“Kau pasti senang ada Conor?” Tanya Mom penuh selidik.
“Oh, Mom. Tentu saja aku senang. Conor adalah Best Manku. Kau mengetahuinya. Ia selalu melindungiku selama di Miami.” Jelasku sedikit kesal.
“Ya aku tahu. Tapi kau tidak melakukan hal-hal aneh bersamanya kan?” Tanya Mom. Aku terdiam. Bagaimana tidak selama aku bersama Conor, aku selalu melakukan hal-hal gila. Tapi Conor tidak pernah memintaku berhenti. Ia ingin melihatku bahagia. Aku sudah menganggapnya sebagai kakakku. Conor Pensive ujarku dalam hati.
Aku tidak banyak berkata lagi aku segera menghabiskan makan malamku dan mencuci piringku.
“Mom, tugasku sudah selesai aku mau ke kamarku” Seruku menaiki tangga. Aku masuk kamarku dan mengunci kamarku. Berfikir tentang siang yang menyenangkan tadi. Seperti kembali ke masa lalu batinku. Aku ingat dulu di Miami kami selalu pergi ke pantai bersama, berhubung aku dan Conor tetangga. Conor tidak pernah pergi ke laut tanpaku. Ia tahu jika ia pergi tanpaku aku akan marah besar dan tidak akan menemuinya selama 5 hari. Aku tersenyum mengingat masa-masa itu.
Aku terdiam di sofaku dan membuka laptopku aku menaylakan laptopku aku menunggu. Aku menunggu sambil mengetuk-ngetukan jariku di atas laptop. Ketika laptop sudah terbuka aku membuka searchengine dan megetikan Elf’s, entah kenapa sejak aku membuka situs mitologi kemarin aku jadi tertarik dengan kehidupan Elf’s. Aku mencari. Bukunya supaya aku bisa membacanaya langsung. Dan aku melihat situs salah satu toko buku yang tempatnya berada di Seattle. Tanpa pikir panjang aku menulis alamat toko buku tersebut. Entah kenapa aku merasakan ada mengawasiku. Aku menoleh kebelakang dan tidak ada siapa-siapa. Aku berusaha menenangkan diriku. Disini tak ada orang hanya kau batinku. Ya hanya kau apa kau yakin? Kata diriku. Tentu saja Cuma ada diriku pintu kamar dikunci ingat?! Hiburku dalam hati.
Aku mematikan laptopku dan merebahkan diriku di atas kasur. Aku memejamkan mata membayangkan hal-hal yang menyenangkan, tanpa sadar aku telah masuk ke dunia mimpi. Aku terlelap. Aku bermimpi menyelam ke dalam air bertemu dengan Nathaniel, kami berbincang-bincang dan Nathaniel mengajakku ke dasar lalu ia menyeretku ke dalam aku tidak bisa bernafas. Aku pun mati tenggelam.

3 komentar:

Hasna Aulia Arifani mengatakan...

kayaknya masih banyak yang kurang.
namanya juga baru belajar. di maklumi saja ya :)

Avanti Peusangan mengatakan...

KEREN BGT FAN!!! aku suka bgt yg bab 2 ini! lanjutin lg fan,lanjutin! hahaha

Hasna Aulia Arifani mengatakan...

iya aku juga suka bab 2 soalnya ada conornya wkwkwkwkwkwkkwk...
thx banget buat buku ingo yang memberi saya inspirasi nama Conor.
hahahay...
akan saya usahakan bab3 secepatnya di rilis :)